Selasa, 03 Juli 2018
Laporan Kunjungan DI RPH Surabaya
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH ABATOIR DAN TEKNIK PEMOTONGAN TERNAK
RUMAH POTONG HEWAN
(Observasi Lapang di PD RPH Surabaya)
POLITEKNIK PERTANIAN DAN PETERNAKAN ( POLTANA ) MAPENA
PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
TUBAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, perlu ditunjang peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas. Pangan dan gizi merupakan salah satu unsur yang penting dan strategis, implikasinya adalah penyediaan, distribusi dan konsumsi pangan, dengan jumlah, keamanan dan mutu gizi yang memadai, harus benar – benar terjamin.
Pangan dan gizi merupakan unsur yang sangat penting dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, karena pangan selain mempunyai arti biologis juga mempunyai arti ekonomis.Implikasinya adalah penyediaan, distribusi, dan konsumsi pangan dengan jumlah, keamanan, dan mutu gizi yang memadai harus benar-benar terjamin, sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan pola makan dan terpenuhinya kondisi hidup yang sehat.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui gambaran umum seperti sejarah, pengelolaan, ketenagaan dan lainnya di Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
2. Untuk mengetahui tata cara penanganan hewan sebelum dan setelah disembelih di lokasi pemotongan
BAB II
METODE
A. Lokasi dan Waktu
1. Lokasi
Observasi lapang dilaksanakan di PD RPH Surabaya.
2. Waktu
Wawancara dilaksanakan pada:
hari : Kamis
tanggal : 31 Mei 2018
pukul : 02.00-04.00 WIB
B. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum kunjungan terdiri dari: alat tulis, koesioner dan kamera.
C. Narasumber
Narasumber yang kami pilih adalah Dokter Hewan bapak Yoga Pratama.
D. Prosedur Kerja
1. Melakukan kunjungan di PD RPH Surabaya untuk menggali informasi terkait tata cara penanganan hewan sebelum dan setelah disembelih di lokasi pemotongan.
2. Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan sebelum memulai wawancara.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Dari kunjungan lapang tersebut hasil yang didapat yaitu :
1. Jenis ternak yang dipotong
a) Sapi
b) Babi
c) Kambing
2. Waktu pemotongan
a) Sapi : senin sampai minggu
b) Babi : senin, rabu,jumat,dan sabtu
c) Kabing : senin sampai minggu
3. Titik kritis
a) Saat pertama kali masuk
b) Program pemerintah bina
c) Ketika sapi datang sudah dalam potong
4. Proses pengolahan limbah
1. Limbah padat
2. Limbah cair
a. Langsung ke TPA
b. Kolaborasi dengan pengolahan pupuk
c. Air : langsung mengalir ke sungai
5. Potongan komersil
Kelas sejati daging :
a) Has dalam
b) Has luar
c) Silap
d) Gadik
e) Limas
f) Punuk
g) dll
6. Diagram alir
a) Ruang peristirahatan
b) Ruang penyembelihan dan pengkulitan
c) Ruang pelayuan
d) Tempat pemotongan karkas
B. PEMBAHASAN
Dari hasil, dapat dibahas yaitu sebagai berikut :
1. Jenis ternak yang dipotong
Jenis ternak yang dipotong yaitu sapi , kambing dan babi . untuk waktu pemotongan sendiri sapi dilakukan pada hari senin sampai minggu atau setiap hari, untuk kambing pemotongan juga dilakukan pada dari yang sama senin sampai dengan minggu, sementara untuk babi dilakukan pemotongan pada hari senin, rabu, jum’at dan sabtu itu dikarenakan lebih mahal karena ada proses pemanasan.
2. Titik kritis
Didalam perusahaan terdapat titik kritis yaitu dipintu masuk untuk sapi yang baru datang jika tidak diketahui asal mula sapi dan ditemukan penyakit antraks maka sapi dilarang untuk masuk ke perusahaan dan di berhentikan dalam pengambilan sapi ditempat itu. Titik kritis yang kedua yaitu jika sapi masuk dan dalam keadaan sudah dipotong menandakan sapi mati dalam waktu sepuluh menit maka tidak terjadi penggumpalan darah kemudian tanda lain yaitu darah bercak kedepan.
Dan titik kritis yang ketiga yaitu dalam program pemerintah. Larangan penyembelihan sapi betina, pengijinan penyembelihan sapi betina yaitu jika sudah pernah beranak delapan kali dan normal yaitu usia delapan tahun.
3. Potongan komersil
Dalam potongan komersil sendiri terdapat Kelas sejati daging yaitu meliputi :Has dalam,Has luar, Silap, Gadik, Limas,Punuk dll.
4. Diagram alirerdapat beberapa diagram alir produksi mulai dari ruang peristirahataan saat sapi baru datang, kemudian ruang penyembelihan san penguliran baru ke ruang pelayuan setelah pada tahap pelayuan yaitu tahapan pemotongan karkas menjadi bagian-bagian tertentu baru setelah itu tahapan pengemasan.
5. Pengolahan limbah
Dalam proses pengolahan limbah dibagi menjadi dua yaitu ;
Limbah padat dan juga limbah cair. Utnuk limbah papdat sendiri yatiu bekerjasama dengan TPA dan juga kolaborasi dengan pabrik pengolahan pupuk, sementara untuk limbah cairnya langsung dialirkan ke sungai.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Penanganan hewan antara lain ante mortem, penyembelihan, penuntasan darah, pengulitan dan pasca mortem.
2. Hewan yang disembelih merupakan hewan yang sehat dan bebas dari penyakit.
B. SARAN
Dari kesimpulan di atas terdapat beberapa saran, yaitu menjaga kebersihan tempat pemotongan hewan agar menjadi higienis. Lebih baik membeli daging langsung di tempat pemotongannya, karena daging yang dihasilkan segar, dan tidak busuk, sehingga layak untuk dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
Aulia_riski_novi.” Laporan Kunjungan Rumah Pemotongan Hewan (Rph)”.27 Mei 2018
http://novirizkiaulia1011.blogspot.com/2015/07/laporan-kunjungan-rumah-pemotongan.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar