Minggu, 08 Juli 2018

Resume mata kuliah limbah pertemuan ke 9

Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Kulit Sapi Category: Tulisan Ilmiah Populer Created on Wednesday, 16 April 2014 08:31 Hits: 62009 Oleh: Drh. Dinal Rifki; Kepala Seksi Teknologi Pascapanen Pemanfaatan kulit Sapi untuk kepentingan manusia itu berjalan searah dengan perkembangan peradaban manusia. Dari keseluruhan produk sampingan hasil pemotongan ternak, maka kulit merupakan produk yang memiliki nilai ekonomis yang paling tinggi. Berat kulit pada sapi, kambing dan kerbau memiliki kisaran 7-10% dari berat tubuh. Secara ekonomis kulit memiliki harga berkisar 10-15% dari harga ternak. Sejak masa prasejarah pemanfaatan kulit telah dikenal oleh masyarakat. Hal tersebut terbukti dari peninggalan tertulis maupun pahatan/relief pada batu yang menunjukkan bagaimana proses pengolahan kulit dan kegunaannya pada manusia sebagai pakaian serta rumah tenda dari bahan kulit (bangsa Indian).Di Semenanjung Asia terutama India dan China ditemukan bukti tertulis. Di Afrika khususnya Mesir ditemukan pakaian dari kulit yang dipakai untuk membungkus mummy. Di Eropa, pengembaraan bangsa Moor telah membawa budayanya sampai Spanyol sehingga teknologi pengolahan kulit berkembang sampai negara-negara Eropa lainnya. Di Museum Berlin disimpan batu yang menggambarkan proses pengolahan kulit harimau. Demikian pula di British Museum kini tersimpan pakaian dan sepatu dari kulit (mummy) dari masa prasejarah. Perkembangan proses pengolahan kulit secara sederhana dan pemanfaatannya di Asia disebarkan ke Asia dan Afrika oleh Marcopolo. Potensi hasil ikutan berupa kulit di Indonesia masih sangat besar, hal ini disebabkan masih sedikitnya industri besar yang mengelola secara intensif. Kalaupun ada kapasitasnya belum mampu memenuhi permintaan pasar. Sebagai contoh industri kulit hanya mampu menghasilkan 350.000.000 sqft/tahun sedangkan permintaan untuk industri alas kaki maupun untuk barang jadi sebesar 673.000.000 sqft/tahun sehingga setiap tahunnya terjadi kekurangan 323.000.000 sqft. Sebelum era krisis moneter, pihak pemerintah dengan syarat tertentu masih mengizinkan industri-industri penyamakan kulit untuk mengimpor kulit mentah dan awetan dari luar negeri, dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kulit dalam negeri yang sepenuhnya belum mencukupi. Namun demikian sejak dimulainya krisis moneter, pemerintah akhirnya mengeluarkan suatu kebijakan untuk melarang impor kulit mentah maupun kulit setengah jadi dari luar negeri dengan alasan tingginya harga dasar barang (naik + 300-400%) dan pajak impor yang harus ditanggung oleh importir akibat fluktuasi rupiah oleh mata uang asing. Dengan langkah kebijakan tersebut para pengusaha dalam negeri tentunya harus menyediakan bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Masalah yang timbul, apakah mutu kulit mentah maupun kulit awetan yang dihasilkan oleh masyarakat di dalam negeri sudah memenuhi standar yang sesuai atau paling tidak telah mendekati standar kualitas yang telah ditetapkan . Sebuah fenomena yang patut kita ingat bahwa pada saat industri perkulitan mengalami kejayaan pesat, ekspor kulit samak (leather) merupakan sumber devisa negara non migas selain kayu, tekstil dan elektronik. Berdasarkan gambaran tersebut, tentunya banyak hal yang harus dikaji dan terpulang kepada bagaimana perkembangan ilmu dan teknologi khususnya ilmu dan teknologi pengolahan kulit ke depan serta kualitas SDM peternakan yang dimiliki. Pada bagian-bagian selanjutnya akan dikaji mengenai teknik penanganan dan pengolahan pada kulit. Pengolahan Kulit Ternak & Pemanfaatan Kulit Ternak 1. Pengawetan pada Kulit Mentah Pengawetan kulit secara umum didefinisikan sebagai suatu cara atau proses untuk mencegah terjadinya lisis atau degradasi komponen-komponen dalam jaringan kulit. Prinsip pengawetan kulit adalah menciptakan kondisi yang tidak cocok bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme perusak kulit. Hal tersebut dilakukan dengan menurunkan kadar air sampai tingkat serendah mungkin den

Resume matkul limbah pertemuan ke 12

Membuat Pakan Ternak Dari Limbah Kotoran Ternak Kebutuhan pakan ternak yang sulit didapatkan dengan cara membeli membuat para perternak tak kehabisan akal untuk mensiasati agar ternak tercukupi kebutuhannya, salah satunya adalah dengan memanfaatkan limbah kotoran ternak untuk pakan ternak. Walaupun dianggap aneh akan tetapi jika dicermati ada beberapa manfaat kotoran ternak bagi ternak itu sendiri. Penggunaan kotoran ternak sebagai pakan ternak tidak bisa diterapkan semua jenis ternak karena mempertimbangkan beberapa hal. Keamanan bahan pakan ternak dari ternak yang sakit menyebabkan penyebaran lebih luas dan menjangkiti ternak yang sehat, untuk itu jika hendak membuat pakan ternak dari kotoran ternak sebaiknya memastikan ternak penghasil kotoran tidak ada riwayat penyakit. Komposisi kandungan kotoran ternak yang akan digunakan memiliki kandungan bahan makanan yang masih baik, belum tercerna secara sempurna, dan bentuknya belum rusak karena terlalu lama. Umur dan jenis ternak yang akan diberi makanan kotoran ternak, karena penggunaan kotoran ternak sebagai pakan ternak kebanyakan dari jenis ternak yang rakus seperti, itik, ayam, mentok, dan ikan terutama lele. Bagi sebagian kaum muslimin masih belum jelas hukumnya apakah boleh menggunakan kotoran ternak sebagai pakan ternak karena termasuk kotoran, bahkan ada yang mengatakan tidak boleh diperjual belikan walaupun ada beberapa ketentuan. Cara pembuatan dan penggunaan: Pakan ternak alternatif dari kotoran ternak ini bisa diberikan secara langsung atau dioleh terlebih dahulu, cara terbaik adalah dengan difermentasi sehingga benar-benar sempurna dan kemungkinan bakteri perusak akan mati selama proses fermentasi. Kotoran ternak bisa diambil langsung atau disimpan dengan menjaga kondisi kotoran tidak rusak ketika diberikan sebagai pakan. Untuk pakan gurame dan nila biasanya peternak mengeringkan terlebih dahulu sehingga muncul belatung/manggot yang pada intinya, belatung inilah sumber pakan ternak bukan kotoran ternak itu sendiri karena jika telah tumbuh belatung/manggot kotoran ternak telah mengalami fermentasi dan terjadi kerusakan sehingga kemungkinan kandungan penting di dalamnya telah rusak. Kotoran diambil langsung kemudian dicampurkan dengan bahan lain, menurut akal-akalan toh ternak tidak bisa membedakan mana makanan yang baik dan tidak. Alasan menggunakan kotoran ternak sebagai pakan ternak. Ayam broiler, ayam petelur, puyuh, dan itik kandang mengkonsumsi pakan pabrikan yang terdiri dari komposisi bahan makanan bernutrisi tinggi untuk memacu produksi. Kotoran yang dikeluarkan terlihat masih utuh sehingga diduga belum terserap secara sempurna oleh pencernaan ternak. Mengurangi bau kandang dari kotoran yang dikeluarkan langsung dibersihkan sebagai pakan ternak setelah diolah, dengan harapan proses dua kali cerna akan membuat kotoran rusak secara sempurna dan baunya berkurang. Pemanfaatan limbah kotoran ternak sebagai pakan ternak untuk menghemat anggaran dan memanfaatkan nutrisi tersisa dari kotoran ternak. http://herbamart.blogspot.com/2015/03/penipuan-ternak-makan-batang-pisang.html

Resume matkul limbah pertemuan ke 5

Pengertian Pupuk Organik Padat By Hannah S. FikriaPosted on July 26, 2017 Pupuk Organik Padat, Flowerian.Com – Pengertian pupuk organik padat adalah pupuk yang berbahan dasar material makhluk hidup, contohnya pelapukan sisa tanaman, manusia, dan hewan yang berbentuk padat. Sebenarnya pupuk organik tersedia dalam dua bentuk, yaitu padat dan cair, yang sama-sama berguna untuk memperbaiki sifat kimia, fisik, dan biologi tanah. Walaupun yang cair semakin populer, pupuk organik padat patut dipertimbangkan penggunaannya. Manfaat Pupuk Organik Padat Manfaat Secara Kimia Meningkatkan Kesuburan Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Pupuk organik padat yang juga dikenal dengan nama pupuk kompos menyumbang sekitar 50% untuk Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah. KTK berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah. Selain itu, pupuk ini juga berpengaruh dalam peningkatan kapasistas penyangga di dalam tanah sehingga tanaman yang ditanam dapat bertumbuh dengan baik meskipun dalam kondisi yang tidak mendukung. Kondisi yang tidak mendukung tersebut misalnya naiknya tingkat keasaman tanah dan kondisi tanah yang tidak sesuai. Melancarkan Penyerapan Nutrisi yang Ada Pada Tanah Oleh Tumbuhan Dekomposisi atau mineralisasi zat-zat nutrisi pada bahan organik menghasilkan berbagai macam nutrien. Contohnya fosfor, sulfur, nitrogen, pottasium dan nutrisi mikro makro dengan berbagai ukuran. Dengan meggunakan kombinasi bahan-bahan organik tersebut, pertukaran kesuburan secara kimiawi dapat terlengkapi. Sebagai Parameter Dalam Menentukan Tingkat Kesuburan Tanah Jumlah tinggi kadar bahan-bahan organik yang ada di dalam tanah mengindikasi bahwa tanah tersebut relatif subur. Tetapi sebaliknya, apabila kadar bahan-bahan organik tersebut mengalami penurunan maka tingkat kesuburan tanah juga berkurang. Manfaat Secara Biologi Mikroorganisme tanah membutuhkan karbon sebagai sumber energi utama. Oleh karena itu, menambahkan pupuk organik padat yang mengandung karbon yang tinggi dapat menambah eksistensi mikroorganisme. Tanah yang disuburkan menggunakan dedaunan, limbah roti, pupuk hijau, atau bahan lainnya dapat meningkatkan proses berkembang biaknya cacing tanah dan mengurangi pertumbuhan nematode di dalam tanah. Manfaat Secara Fisika Serat yang terkandung pada bahan-bahan organik sangat mempengaruhi tingkat kandungan pada fisik tanah. Karena tanah mengalami perubahan pada strukturnya, tingginya kandungan karbon dapat merangsang tumbuhnya misellium yang dapat meningkatkan agregat tanah dan juga aerasi tanah. Selain itu, misellium pada tanah berpasir akan meningkatkan daya ikat air dan juga nutrisi pada tanah. Pada saat musim dingin, bahan organik yang ada pada tanah dapat menyerap panas serta menjaga suhu tanah pada level yang tinggi untuk pertumbuhan akar. Kelebihan dan Kekurangan Pupuk Organik Padat Tentu saja, seperti produk serupa lainnya, pupuk organik padat juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan ini penting diketahui sebelum pupuk ini akhirnya digunakan. Kekurangan 1. Harus digunakan dalam jumlah yang banyak karena unsur hara yang terkandung jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan yang dimiliki oleh pupuk anorganik. 2. Karena membutuhkan jumlah yang banyak, maka biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan dan mengimplementasikannya pun meningkat. 3. Respons yang diberikan tanaman terhadap pengaplikasian pupuk organik tidak sebaik pupuk anorganik. Kelebihan 1. Kandungan unsur haranya lengkap, baik makro maupun mikro. Kandungan tersebut tidak dimiliki oleh pupuk anorganik. 2. Terdapat kandungan asam-asam organil yang baik bagi tanaman, mikroorganisme, dan lingkungan. 3. Dapat memperbaiki sifat fisik dan biologis tanah dengan adanya kandungan makro dan mikro organisme tanah. 4. Menjaga dan memperbaiki struktur tanah. 4. Tidak merusak tanah, tanaman dan lingkungan. Pupuk Organik Padat – Kesimpulan Pupuk orga

Resume matkul susu pertemuan ke 2

SELUK BELUK SUSU DAN KOMPOSISINYA (Created by mahasiswa ITP-UB) Air susu adalah bahan pangan yang tersusun oleh zat-zat makanan dengan proporsi seimbang. Air susu juga dapat dipandang sebagai bahan mentah yang mengandung sumber zat-zat makanan yang penting. Penyusun utamanya adalah air, protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin-vitamin (Adnan, 1984). Susu merupakan bahan pangan yang bernilai tinggi karena hampir semua zat-zat makanan utama yang dibutuhkan manusia terdapat dalam susu dalam keadaan seimbang, mudah dicerna dan diserap oleh tubuh (Idris, 1992). Susu dapat didefinisikan sebagai cairan berwarna putih yang diperoleh dari pemerasan sapi atau hewan menyusui lainnya, tanpa mengurangi atau menambah dengan bahan lainnya. Pada umumnya susu yang dikonsumsi sehari-hari adalah susu dari hasil pemerahan sapi perah. Susu banyak mengandung zat gizi, diantaranya protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin dan beberapa mineral, susu yang normal mempunyai sedikit rasa asin dan manis. Aroma susu sangat khas dengan bau sedikit amis. Aroma susu akan hilang bila dibiarkan beberapa jam atau diaerasi (Hadiwiyoto, 1990). Sedangkan menurut Winarno (1993), susu adalah cairan putih yang disekresi oleh kelenjar mamae (ambing) pada binatang mamalia betina, untuk bahan makanan dan sumber gizi bagi anaknya. Susu juga dikenal sebagai bahan pangan yang mudah rusak oleh pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri (Buckle, et al, 1987). Menurut Adnan (1984), air susu mengandung unsur-unsur gizi yang sangat baik bagi pertumbuhan dan kesehatan. Menurut Idris (1992), komposisi air susu yang sangat beragam disebabkan oleh beberapa faktor seperti keturunan, jenis hewan, makanan (meliputi jumlah dan komposisi pakan yang diberikan), iklim, waktu laktasi, prosedur pemerahan serta umur sapi. Air susu merupakan campuran komplek dari karbohidrat (utamanya laktosa), lemak protein, senyawa-senyawa organik dan garam serta garam anorganik yang terlarut dan terdispersi dalam air . Komposisi susu yang banyak dipengaruhi oleh spesies binatang penghasil susu, waktu pemerahan, variable musim, umur binatang, penyakit, pakan dan factor-faktor lain seperti mikroorganisme (Buckle et. al.,1987) Komposisi Susu Menurut Syarief dan Halid (1993), bila ditinjau dari komposisi gizi, air susu merupakan minuman bergizi tinggi, khususnya karena mengandung protein yang bernilai tinggi serta mempunyai aroma spesifik khas susu. Komposisi susu terdiri dari air (87,75 %), lemak (3,6 %), protein (3,4 %), karbohidrat (4,5 %), mineral (0,75 %). Komposisi susu segar dan hasil olahannya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi Susu dan Hasil Olahannya. Zat Gizi Susu murni (%) Susu Skim (%) Lemak Laktosa Protein Abu Total solid Air Gula tebu 3.75 4.85 3.30 0.720 12.65 87.40 – 0.05 4.95 3.40 0.74 9.15 90.19 – Sumber: World Food Programme (1983) dalam Syarief dan Halid, 1993 Air susu merupakan campuran kompleks dari karbohidrat (utamanya laktosa), protein, lemak, senyawa organik dan garam-garamnya serta garam non organik yang terlarut dan terdispersi dalam air (Adnan, 1984). Komposisi susu antara lain : Air Air merupakan komponen terbesar pada susu. Air merupakan tempat terdispersinya komponen-komponen susu yang lain. Komponen-komponen yang terdispersi secara molokuler (larut) adalah laktosa, garam-garam mineral dan beberapa vitamin. Protein-protein kasein, laktosa globulin dan albumin terdispersi secara kolonial sedangkan lemak merupakan emulsi. Lemak Lemak susu terbentuk dari globula-globula emulsi antara minyak dan air. Diperkirakan tiap tetes susu mengandung seratus juta globula minyak. Lemak tersusun dari trigliserida yang merupakan gabungan gliserol dan asam-asam lemak. Lemak susu tersusun atas asam butirat, asam karporat, asam laurat, asam miristat, asam stearat dan asam oleat (Idris, 1992). Laktosa Laktosa adalah karbohidrat utama dalam susu, m

Resume matkul susu pertemuan ke 9

Penentuan HACCP Pada Peternakan Susu 18 January 2016 Category: PRODUCTIVITY AND QUALITY Penulis: Windy Kristiancana, S.Tp Hazard Analysis Critical Control Point merupakan suatu pendekatan sistematis, metode yang berbasis ilmu pengetahuan untuk mengidentifikasi bahaya keamanan pangan pada proses operasi untuk kemudian dilakukan langkah pengembangan untuk mencegah bahaya, mengendalikan, dan mengurangi resiko – resiko yang mungkin muncul sampai pada level yang dapat diterima. Berikut ini 5W1H HACCP pada peternakan susu, semoga dapat membantu Anda menetapkan HACCP di peternakan Anda. WHAT HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu sebuah metode operasi terstruktur yang dikenal secara internasional yang bisa membantu organisasi dalam rantai pasok industri makanan dan minuman untuk mengidentifikasi risiko keamanan pangan, mencegah bahaya dalam keamanan pangan, dan menyampaikan kesesuaian hukum. Peternakan susu adalah salah satu jenis usaha di bidang peternakan yang mengusahakan produksi susu, biasanya dari sapi susu, namun juga bisa bersumber dari hewan lain seperti kambing, domba, unta, dan kerbau yang bisa langsung diolah di tempat, dikirimkan ke pabrik pengolahan susu, atau dijual secara langsung ke masyarakat. Sehingga dalam hal ini peternakan susu sebagai salah satu dari rantai pasok industry susu. Penentuan HACCP pada industri susu ditujukan untuk menjamin keamanan dalam peternakan susu, memberikan kejelasan langkah dan prosedur pengendalian yang dapat diaplikasikan untuk mencegah bahaya dalam makanan. Bahaya pangan yang dimaksud dalam peternakan susu adalah: 1.Bahaya kimia, contoh: obat – obatan kimia, pestisida, antibiotic, detergent, sanitizer, dll 2.Bahaya biologi, contoh: bakteri pathogen, parasit, dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh mikroorganisme 3.Bahaya fisika, contoh: jarum suntik yang putus, sedimen, debu, lalat, rambut, gelas, dll WHO HACCP dapat diterapkan di seluruh rantai pasok industri makanan dan minuman. Pada peternakan susu yang memasok dairy, perusahaan roti, biscuit wajib menarapkan HACCP. Where? Penerapan HACCP di peternakan susu dimulai pada saat pemilihan sapi perah yang akan diternakkan, kondisi kandang, jenis pakan, cara memberi makanan ternak, vaksinasi yang diberikan pada ternak, pestisida, pest control, sampai dengan pemerahan susu, dan pengiriman pada pelanggan When? Dalam pendekatan Plan Do Check Action (PDCA), HACCP merupakan tahapan plan. Tahap perencanaan untuk pengendalian bahaya dilakukan pada awal sebelum sebuah proses diimplementasikan agar pada saat proses dilaksanakan telah sesuai dengan persyaratan keamanan pangan. Why? Dalam industry pangan HACCP penting untuk: ·Agar secara konsisten dapat memasok susu yang aman bagi prosesor dan pelanggan ·Mencegah masalah dengan pemecahan masalah yang lebih murah ·Mengurangi penalty dan mengurangi reject bahan baku dan produk jadi ·Meningkatkan kepercayaan industry dan pelanggan ·Mekanisme yang lebih baik untuk memenuhi permintaan pelanggan ·Manajemen pengendlian keamanan pangan yang lebih baik ·Pemenuhan standar keamanan pangan ·Meningkatkan kesehatan masyarakat ·Mengurangi dampak lingkungan ·Meningkatkan daya saing ·Jamianan kemanan pangan untuk perdagangan ekspor How? Langkah – langkah penentuan HACCP pada peternakan susu: 1.Membagi 8 area menjadi: 1.1.Fasilitas, pestisida dan manajemen nutrisi 1.2.Pakan ternak 1.3.Kesehatan hewan dan biosecurity 1.4.Penggunaan Obat – obatan, bahan kimia, dan kadaluarsanya 1.5.Peralatan dan fasilitas sanitasi 1.6.Penggunaan air 1.7.Pelatihan staf dan komunikasi 2.Penentuan tititk kritis (CCP), contoh: 3.Penetapan SOP 4.Corrective Action 5.Implementasi HACCP

Resume matkul susu pertemuan ke 11

PEMBUATAN SUSU FERMENTASI Susu fermentasi sebagian besar dibuat dengan cara yang sama, yakni dengan menambahkan sejumlah bibit ke dalam susu hangat (atau medium lain) yang telah dipasteurisasi. Hanya saja bakteri yang digunakan adalah bakteri khas untuk susu tersebut serta suhu fermentasinya berbeda bergantung pada suhu optimum bakteri yang bersangkutan. Misalnya pembuatan susu asidofilus, menggunakan L. acidophilus dan difermentasi pada suhu 35–38°C. Pembuatan susu bifidus, menggunakan bakteri B. bifidum, dan dilakukan pada suhu 36–42°C. Pembuatan yakult menggunakan L. casei dan dilakukan pada suhu 37°C. Berhubung suhu optimum bakteri sejenis pun berbeda-beda jika berlainan galur, sebaiknya bibit yang digunakan adalah bibit serbuk yang memuat petunjuk dari pembuat bibit tentang suhu optimum yang harus digunakan. 3.1. Pembuatan Yogurt Selain dibuat dari susu segar, yoghurt juga dapat dibuat dari susu skim (susu tanpa lemak) yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan tertentu, tergantung kepada kekentalan produk yang diinginkan. Selain dari susu hewani, belakangan ini yoghurt juga dapat dibuat dari campuran susu skim dengan susu nabati (susu kacang-kacangan). Sebagai contoh, yoghurt dapat dibuat dari kacang kedelai, yang sangat populer dengan sebutan "soyghurt". Yoghurt juga dapat dibuat dari santan kelapa, yaitu yang disebut dengan "miyoghurt". Prinsip pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Kedua macam bakteri tersebut akan menguraikan laktosa (gula ásusu) menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma dan citarasa. Lactobacillus bulgaricus lebih berperan pada pembentukan aroma, sedangkan Streptococcus thermophilus lebih berperan pada pembentukan citarasa yoghurt. Yoghurt yang baik mempunyai total asam laktat sekitar 0,85-0,95%. Sedangkan derajat keasaman (pH) yang sebaiknya dicapai oleh yoghurt adalah sekitar 4,5. Pembuatan yogurt relatif mudah karena mengandalkan bakteri apa saja yang ada pada susu segar saat itu, terutama bakteri asam laktat pembuat yogurt. Sebelum digunakan untuk pembuatan yogurt, susu segar harus disterilkan (dipasteurisasi) dahulu dan kemudian dibibiti sejumlah bakteri yogurt. Dengan demikian bakteri yang akan berkembang biak adalah bakteri yogurt. Apabila bakteri yogurt ini cukup "merajalela" dalam susu, kehadiran sebagian besar bakteri lain akan dihambat oleh kondisi asam yang diciptakannya. Culture adalah sejumlah awal bakteri serbuk atau yogurt yang ditambahkan ke dalam susu agar berkembang biak dan mengubah susu menjadi yogurt. Sedangkan yogurt starter adalah sejumlah bakteri yogurt yang telah diliofilisasi agar dapat awet disimpan tanpa didinginkan. Untuk membuat yogurt, cukup dengan memasukkan bibit serbuk. ke dalam susu. Langkah-langkah dalam pembuatan yogurt dapat diterangkan dari yang paling mudah dan sederhana hingga yang menyerupai produk komersial. Cara yang paling sederhana untuk pembuatan yogurt, bahan yang diperlukan hanyalah susu dan bibit yogurt, serta peralatan dapur sederhana seperti panci dan sendok. Segala macam jenis susu dapat digunakan untuk pembuatan yogurt, mulai dari susu sapi dan kambing, kuda dan unta, susu nabati dari kedelai, kecipir, almond, kacang tanah, santan, dan sebagainya. Variasi susu yang digunakan dapat berupa susu segar, susu cair dalam botol/karton, susu krim, susu skim, atau susu bubuk yang telah dicampur kembali dengan air. Meski demikian, sebaiknya tidak menggunakan susu kental manis karena terlalu banyak mengandung gula. Juga perlu diperhatikan bahwa ada produk susu cair dan bubuk yang mengandung pengawet, sehingga menghambat pertumbuhan bakteri yogurt. Jenis susu seperti demikian tidak dapat dijadikan yogurt. Secara prinsip cara pembuatan yogurt dari susu nabati seperti susu kedelai sama saja seperti pembuatan yogurt lain, yaitu dengan menambahkan sejumlah bibit yogurt pada susu. Hanya saja, karena yogurt kedelai yang sudah jadi lebih sukar dip

Pertmuan ke 10 mata kuliah susu resume

A. PENGERTIAN FERMENTASI SUSU Proses fermentasi dalam pengolahan pangan adalah proses pengolahan pangan dengan menggunakan aktivitas mikroorganisme secara terkontrol untuk meningkatkan keawetan pangan dengan diproduksinya asam dan/atau alkohol, untuk menghasilkan produk dengan karekateristik flavor dan aroma yang khas, atau untuk menghasilkan pangan dengan mutu dan nilai yang lebih baik. Contoh-contoh produk pangan fermentasi ini bermacam-macam; mulai dari produk tradisional (misalnya tempe, tauco, tape, dan lain-lain) sampai kepada produk yang modern (misalnya salami dan yoghurt). Proses fermentasi dalam pengolahan pangan mempunyai beberapa keuntungan-keuntungan, antara lain : • Proses fermentasi dapat dilakukan pada kondisi pH dan suhu normal, sehingga tetap mempertahankan (atau sering bahkan meningkatkan) nilai gizi dan organoleptik produk pangan, • Karakteristik flavor dan aroma produk yang dihasilkan bersifat khas, tidak dapat diproduksi dengan teknik/metoda pengolahan lainnya. • Memerlukan konsumsi energi yang relatif rendah karena dilakukan pada kisaran suhu normal, • Modal dan biaya operasi untuk proses fermentasi umumnya rendah, dan • Teknologi fermentasi umumnya telah dikuasi secara turun temurun dengan baik. Proses fermentasi susu antara lain bertujuan untuk membuat produk baru dengan cita rasa yang berbeda dengan bahan aslinya, menghilangkan citarasa yang tidak diinginkan, dan memberi nilai tambah B. PRODUK-PRODUK FERMENTASI SUSU DAN PROSES PEMBUATANNYA Berdasarkan pada tingkat keasamannya produk-produk fermentasi susu dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu : a) berasam rendah; misalnya susu krim dan susu mentega, b) berasam sedang; misalnya yoghurt, yakult dan susu asidofilus, c) berasam tinggi; misalnya susu bulgarikus, dan d) mengandung campuran asam dan alkohol, misalnya kefir. 1. Kefir Kefir merupakan produk susu yang berasa asam, alkoholik, dan karbonat. Kefir berasal dari pegunungan Kaukasus di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia, Rusia Barat Daya. Kefir memiliki nama yang berbeda-beda seperti kippe, kepi, khapov, khephir, dan kiaphir. Jenis susu fermentasi ini telah banyak dikonsumsi di beberapa negara Asia dan Scandinavia. Kefir adalah susu fermentasi yang memiliki rasa, warna dan konsistensi yang menyerupai yogurt dan memiliki aroma khas yeasty (seperti tape). Kefir diperoleh melalui proses fermentasi susu pasteurisasi menggunakan starter berupa butir atau biji kefir (kefir grain/kefir granule), yaitu butiran-butiran putih atau krem dari kumpulan bakteri, antara lain Streptococcus sp., Lactobacilli dan beberapa jenis ragi/ khamir nonpatogen. Manfaat Kefir Sebagai minuman yang bergizi tinggi dengan kandungan gula susu (laktosa) yang relatif rendah dibandingkan susu murni, kefir sangat bermanfaat bagi penderita lactose intolerant atau tidak tahan terhadap laktosa, karena laktosanya telah dicerna menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase dari mikrobia dalam biji kefir. Di samping itu, kefir juga dipercaya oleh sebagian masyarakat dapat menyembuhkan beberapa penyakit metabolism seperti diabetes, asma, dan jenis tumor tertentu, walaupun penelitian secara ilmiah tentang hal itu belum dilakukan. Di Rusia, konsumsi kefir dianggap penting karena kemampuan probiotik dan peranan sebagai penunjang kesehatan. Di negara tersebut kefir digunakan secara luas di rumah sakit dan sanatorium sebagai makanan bagi pasien yang mengalami gangguan pencernaan, arteriosklerosis, kelainan metabolisme seperti tekanan darah tinggi, dan makanan bagi anak-anak kecil. Pembuatan kefir Kefir dibuat melalui fermentasi susu yang telah dipasteurisasi dan diinokulasi biji kefir selama waktu tertentu. Bahan yang diperlukan dalam pembuatan kefir adalah susu segar dan starter berupa butir-butir kefir dengan peralatan seperti panic email, pengaduk, saringan plastik, dan kompor/pemanas. Langkah pembuatan kefir adalah sebagai berikut: Susu segar (dipasteurisasi) Didinginkan Susu + b

Resume mata kuliah susu pertemuan ke 1

Aneka produk olahan dari susu Susu sapi juga merupakan minuman berprotein tinggi namun merupakan bahan makanan yang mudah rusak/pecah apabila tidak langsung dihidangkan setelah proses pemerahan. Biasanya susu sapi yang tidak dilakukan proses apa pun setelah pemerahan hanya dapat bertahan selama satu hari, setelah lewat satu hari biasanya susu sapi akan basi. Namun kondisi tersebut membuat manusia kreatif untuk menemukan cara agar susu sapi dapat bertahan lebih dari satu hari. Salah satu cara agar susu sapi dapat bertahan lebih dari satu hari bisa dengan cara pasteurisasi. Pengertian pasteurisasi yang didapat dari wikipedia adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, virus, protozoa, kapang dan khamir. Tidak seperti sterilisasi, pasteurisasi tidak dimaksudkan untuk membunuh seluruh mikroorganisme di makanan. Pasteurisasi bertujuan untuk mencapai “pengurangan log” dalam jumlah organisme, mengurangi jumlah mereka sehingga tidak lagi bisa menyebabkan penyakit (dengan syarat produk yang telah dipasteurisasi didinginkan dan digunakan sebelum tanggal kadaluwarsa). Lalu apa saja produk makanan yang diolah melalui bahan baku susu sapi? Diantaranya adalah keju, yogurt, es krim, mentega, susu kental manis, susu bubuk, permen susu, dodol, kerupuk susu, dan lain sebagainya karena saya yakin pasti masih ada lagi produk olahan susu sapi lainnya yang belum saya ketahui. Mungkin Anda pun dapat membuat aneka olahan baru dari susu sapi selain yang telah saya sebutkan di atas. Berbagai macam produk susu sapi tersebut merupakan ide kreatif dari manusia yang dapat memberikan nilai ekonomis lebih kepada konsumen dan juga produsennya itu sendiri. Konsumen mendapatkan beraneka macam olahan susu sapi yang membuat mereka dapat menikmati pengalaman lain dalam mengkonsumsi produk susu sapi, selain itu produsen mendapatkan keuntungan lebih dari produk olahannya seperti menambah pasar karena ada saja orang yang menyukai produk susu sapi walau pun sebenarnya dia tidak menyukai susu sapi apabila diminum. Akan tetapi, biasanya susu sapi yang telah diolah menjadi bahan makanan lain gizinya sudah tidak setinggi apabila dengan meminumnya. Saat ini proses pengolahan susu selalu berkembang sejalan dengan berkembangnya ilmu dibidang tekologi pangan. Dengan demikian, semakin lama akan semakin banyak jenis produk susu yang dikenal. Hal ini sangat menggembirakan dan merupakan langkah yang sangat tepat untuk mengimbangi laju permintaan pasar. Macam-macam aneka olahan susu” Susu Pasteurisasi Yoghurt Mentega Dodol susu Es krim Kerupuk susu Permen susu Keju Susu Kental Manis Susu Bubuk Berbagai macam produk susu sapi tersebut merupakan ide kreatif dari manusia yang dapat memberikan nilai ekonomis lebih kepada konsumen dan juga produsennya itu sendiri. Konsumen mendapatkan beraneka macam olahan susu sapi yang membuat mereka dapat menikmati pengalaman lain dalam mengkonsumsi produk susu sapi, selain itu produsen mendapatkan keuntungan lebih dari produk olahannya seperti menambah pasar karena ada saja orang yang menyukai produk susu sapi walau pun sebenarnya dia tidak menyukai susu sapi apabila diminum. Untuk masalah gizi, jangan dipertanyakan lagi. Susu pasteurisasi merupakan susu murni yang diolah menggunakan suhu tinggi untuk mamatikan virus dan bakteri. Susu pasteurisasai berkhasiat menurunkan risiko kanker payudara, asma, dan alergi. Selain itu, yoghurt, yang merupakan hasil dari olahan susu, bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi, meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan kolesterol, menjaga kecantikan kulit dan wajah dan banyak manfaat lainnya.

Kamis, 05 Juli 2018

Resume mata kuliah limbah ke 8

Rendering Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan ataupun animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk output (tampilan akhir pada model dan animasi). Rendering tidak hanya digunakan pada game programming, tetapi juga digunakan pada banyak bidang, misalnya arsitektur, simulator, movie, spesial effect pada tayangan televisi, dan design visualization. Rendering pada bidang-bidang tersebut memiliki perbedaan, terutama pada fitur dan teknik renderingnya. Terkadang rendering juga diintegrasikan dengan model yang lebih besar seperti paket animasi, tetapi terkadang berdiri sendiri dan juga bisa free open-source product. Rendering Animasi Rendering harus dilakukan secara cermat dan teliti. Oleh karena itu terkadang dilakukan pre rendering sebelum rendering dilaksanakan. Per rendering sendiri ialah proses pengkomputeran secara intensif, biasanya digunakan untuk pembuatan film, menggunakan graphics card dan 3D hardware accelerator untuk penggunaan real time rendering. Secara umum, proses untuk menghasilkan rendering dua dimensi dari objek-objek 3D melibatkan 5 komponen utama, yaitu geometri, kamera, cahaya, karakteristik permukaan dan algoritma rendering. Metode Rendering Ray Tracing Rendering Ray tracing sebagai sebuah metode rendering pertama kali digunakan pada tahun 1980 untuk pembuatan gambar tiga dimensi. Ide dari metode rendering ini sendiri berasal dari percobaan Rene Descartes, di mana ia menunjukkan pembentukan pelangi dengan menggunakan bola kaca berisi air dan kemudian merunut kembali arah datangnya cahaya dengan memanfaatkan teori pemantulan dan pembiasan cahaya yang telah ada saat itu. Metode rendering ini diyakini sebagai salah satu metode yang menghasilkan gambar bersifat paling fotorealistik. Konsep dasar dari metode ini adalah merunut proses yang dialami oleh sebuah cahaya dalam perjalanannya dari sumber cahaya hingga layar dan memperkirakan warna macam apa yang ditampilkan pada pixel tempat jatuhnya cahaya. Proses tersebut akan diulang hingga seluruh pixel yang dibutuhkan terbentuk. Wireframe rendering Wireframe yaitu Objek 3D dideskripsikan sebagai objek tanpa permukaan. Pada wireframe rendering, sebuah objek dibentuk hanya terlihat garis-garis yang menggambarkan sisi-sisi edges dari sebuah objek. Metode ini dapat dilakukan oleh sebuah komputer dengan sangat cepat, hanya kelemahannya adalah tidak adanya permukaan, sehingga sebuah objek terlihat tranparent. Sehingga sering terjadi kesalahpahaman antara siss depan dan sisi belakang dari sebuah objek. Hidden Line Rendering Metode ini menggunakan fakta bahwa dalam sebuah objek, terdapat permukaan yang tidak terlihat atau permukaan yang tertutup oleh permukaan lainnya. Dengan metode ini, sebuah objek masih direpresentasikan dengan garis-garis yang mewakili sisi dari objek, tapi beberapa garis tidak terlihat karena adanya permukaan yang menghalanginya. Metode ini lebih lambat dari dari wireframe rendering, tapi masih dikatakan relatif cepat. Kelemahan metode ini adalah tidak terlihatnya karakteristik permukaan dari objek tersebut, seperti warna, kilauan (shininess), tekstur, pencahayaan, dll. Shaded Rendering Pada metode ini, komputer diharuskan untuk melakukan berbagai perhitungan baik pencahayaan, karakteristik permukaan, shadow casting, dll. Metode ini menghasilkan citra yang sangat realistik, tetapi kelemahannya adalah lama waktu rendering yang dibutuhkan. Contoh nyata dari rendering adalah dengan menggunakan software Blender, Vray (3DS Max) dan OpenGL. Satu trik khusus membuat kita dapat me-render seluruh film yang tengah kita buat dengan sangat cepat, yaitu render pranala. Bayangkan kita dapat segera menyaksikan karya kita, memeriksa kualitas animasi dan

Resume mata kuliah limbah ke 11

Pemanfaatan Bulu sebagai Hasil Ikutan Ternak Hasil-hasil peternakan khususnya ternak setelah pemotongan mempuyai produk utama (main product) dan hasil ikutan (side product). Meskipun sebagai produk samping atau hasil ikutan ternyata masih dapat dimanfaatkan dan berguna untuk kepentingan manusia. Usaha memanfaatkan hasil ikutan ternak memberikan beberapa kontribusi keuntungan, yaitu meningkatkan higiene dan sanitasi lingkungan misalnya melalui pemberdayaan limbah pemotongan ternak, menimbulkan industri baru, serta meningkatkan nilai ekonomis hasil ternak karena penjualan hasil ikutan meningkat sehingga akan meningkatkan pendapatan peternak atau produsen daging. Salah satu ikutan ternak yang tidak dapat dimakan (inedible), yaitu bulu. Domba telah lama diternakkan hampir di seluruh dunia termasuk Asia Tenggara. Perkembangan peternakannya di Indonesia masih sangat lambat karena umumnya dilakukan secara tradisional. Domba mempunyai peran cukup penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan dipelihara untuk mencukupi kebutuhan daging. Selama ini peternak menganggap bulu masih sebagai limbah, seperti feses, sehingga pemanfaatannya masih kurang, padahal pemanfaatan bulu domba menjadi usaha barang yang bernilai ekonomi dapat dilakukan sehingga bisa menambah pendapatan peternak. Bulu ayam yang merupakan produk samping dari pemotongan ayam sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan secara optimal, sehingga menyebabkan gangguan lingkungan (polusi). 1. Bulu Sapi Bulu ekor dan bulu telinga sapi dapat diberi perlakuan yang sama. Bulu badan lebih sering merupakan hasil sampingan industri penyamakan kulit daripada hasil sampingan rumah potong hewan. Ini dilakukan dengan mencuci berulang-ulang, mula-mula dalam air dingin dan kemudian dalam air hangat yang sudah diberi soda. Pengeringan harus dilakukan di dalam gudang, bukan di udara terbuka (Williamson dan Payne, 1993). 3. Bulu Domba Negara-negara yang memiliki bangsa domba tipe wool menghasilkan wool berkualitas sebagai produk utamanya, sehingga wool dapat dipintal secara modern untuk mendapatkan bahan sandang. Kegiatan pemintalan pada umumnya masih dilakukan secara sederhana di Indonesia atau Asia Tenggara. Hal ini disebabkan antara lain produksi bulu domba daerah tropis per ekornya umumnya sedikit dan bulunya tidak halus atau berdiameter besar. Menurut Gatenby (1991) bulu domba tropis mempunyai rata-rata diameter antara 26-65 mikrometer (halus), sehingga bulu tersebut hanya cocok untuk barang non sandang sepeti hiasan dinding, selimut, tas, dan lain-lain. Bangsa domba lokal yang banyak terdapat di Indonesia adalah domba Ekor Gemuk, Ekor Tipis, dan domba Priangan. Domba Priangan merupakan hasil persilangan dari tiga bangsa domba, antara lain domba Merino, domba Kaapstad dan domba Lokal (Merkens & Soemirat, 1926). Produksi wool domba persilangan tipe daging dengan tipe wool selalu lebih rendah dari induk murninya (Duldjaman et all, 2006). Menurut Lupton dan Pfeiffer (1998) medulla sangat berguna untuk menentukan tipe wool, tetapi sangat tidak diinginkan dalam mohair atau wool untuk bahan pakaian. Rataan diameter bulu domba Priangan untuk bulu halus 30,13±13,11 mikrometer (tipe wool sedang kelas kasar) dan bulu kasar 130,44±20,58 mikrometer. Diameter serat bulu ini merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat kehalusannya (Syamyono, 2002). Menurut Bustomy (1996) domba Persilangan Merino mempunyai diameter bulu 23,6 ±4,93 mikromete

Resume mata kuliah limbah pertemuan ke 2

Karakteristik Biogas atau Characteristics of Biogas Karakteristik Biogas Biogas termasuk kotoran sapi terurai pada kondisi anaerob . Biogas merupakan salah satu kontributor utama bagi perubahan iklim global. Biogas terdiri dari 50–75% metana (CH4), 25–45% karbon dioksida (CO2), Gas lain Metana mempunyai efek 21 kali lebih besar dibandingkan dengan CO2. Proses Mendapatkan POME (Palm Oil Mill Effluent) Pengolahan tandan buah segar (TBS) menghasilkan POME melalui proses Proses sterilisasi tandan buah segar Proses Penjernihan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) atau pemerasan, pemisahan dan penjernihan Pemerasan tandan kosong Karakteristik POME Pabrik kelapa sawit menghasilkan 0,7-1 m3 POME untuk setiap ton tandan buah segar Suhu POME yang dihasilkan 600– 800 C pH 3,3-4,6 Kental Berwarna kecoklatan Kandungan padatan, minyak dan lemak, COD dan BOD yang tinggi POME untuk Pupuk POME mengandung sejumlah besar Nitrogen, Kalium, Magnesium dan Kalsium sehingga dapat digunakan sebagai pupuk Untuk dijadikan pupuk, POME harus diolah terlebih dahulu karena dapat menyebabkan vegetasi mati dan mengkontaminasi tanah Tujuan Pendirian Pabrik Biogas Bahan bakar burner maupun boiler sehingga mengganti sebagian penggunaan cangkang dan serat Menghasilkan listrik untuk keperluan pabrik sehingga mengurangi biaya bahan bakar Menghasilkan listrik untuk dijual ke jaringan PLN sehingga menambah pendapatan Biogas memiliki kandungan energi tinggi yang tidak kalah dari kandungan energi dalam bahan bakar fosil. Nilai kalori dari 1 m3 biogas sekitar 6000 watt jam, setara dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu biogas sangat cocok menggantikan minyak tanah, LPG, butana, batu bara, dan bahan bakar fosil lainnya. Biogas mengandung 75% metana. Semakin tinggi kandungan metana dalam bahan bakar, semakin besar kalor yang dihasilkan. Oleh karena itu, biogas juga memiliki karakteristik yang sama dengan gas alam. Sehingga jika biogas diolah dengan benar, biogas bisa digunakan untuk menggantikan gas alam. Dengan demikian jumlah gas alam bisa dihemat. Limbah biogas dapat digunakan sebagai pupuk. Limbah biogas yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organic yang sangat kaya akan unsur-unsur yang sangat dibutuhkan tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulosa, dan lignin tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia. Dengan demikian dapat mengurangi anggaran untuk membeli pupuk. Tabel 7. Komposisi Biogas Unsur Rumus Konsentrasi (%Volume) Metana CH4 50-75 Karbon dioksida CO2 25-45 Uap Air H2O 2-7 Oksigen O2 <2 Nitrogen N2 <2 Hidrogen Sulfida H2S <2 Amonia NH3 <1 Hidrogen H2 <1 Sumber: nachwaschende-rohstoffe.de Biogas Biogas < 20% Udara Temperatur nyala 650 – 7500 C Gas tidak berbau dan tidak berwarna Api berwarna sama dengan LPG Tungku gas konvensional, efisiensi biogas 60% Nilai kalori 20 MJ/Nm3 Tabel 8. Penggunaan Biogas dan Manfaatnya No Skenario Penggunaan Manfaat 1 Biogas menjadi listrik terhubung ke jaringan PLN Penjualan listrik 2 Biogas menjadi listrik (penggunaan sendiri) Pengganti minyak solar 3 Biogas ke bioler (energi thermal) Pengganti limbah padat lain 4 Biogas untuk memasak Penjualan biogas Pengganti minyak tanah atau kayu 5 Biogas untuk transportasi Pengganti bensin atau minyak solar Biogas untuk Pupuk Biogas mengandung sejumlah besar Nitrogen, Kalium, Magnesium dan Kalsium sehingga dapat digunakan sebagai pupuk Untuk dijadikan pupuk, Biogas harus diolah terlebih dahulu karena dapat menyebabkan vegetasi mati dan mengkontaminasi tanah

Selasa, 03 Juli 2018

Resume Materi Abator Pemotongan Ternak

Persyaratan Konstruksi RPH  Ruang kerjanya yang cukup untuk setiap jenis pekerjaan  Tata ruang beserta perlengkapan memudahkan  Terdapat pemisahan yang jelas antara daerah bersih dan darah kotor  Diding dan lantai bagian dalam RPH terbuat dari semen, porselin atau bahan sejenis yang mudah dibersihkan dandi bebas hamakan  Lantai kedap air landai kearah saluran tidak licin dan sedikit kasar  Pertemuan antara dinding dan lantai mempunyai sudut lengkung 75 mm antar diding dengang dinding berjari-jari 25 mm  Langit-langit terbuat dari bahan yang mencegah menumpuknya kotoran dan debu serta mudah dibersihkan  Atap dibuat dari bahan yang layak dibangun secara benar dengan kedap air  Peintu terbuat dari bahan tahan karat dan tahan lamapermukaan rata berwarna terang mudah ditutup dengan baik dan terbuka keluar.  Jendela yang dibuka harus harus mempunyai tirai yang dapat dibersihkan atau dilepaskan  Ventilasi cukup mencegah kelebihan panas, uapdan pengembunan, menjamin didalam ruangan tidak tecemar bau  Penerangan tersedia dengan cukup  Saluran pembungan dibuat dan harus mencegah terjadi genangan air.  Sistim pembuangan limbah harus melalui proses pengolahan kolam limbah yang  Perlengkapan RPH Rel Sistem 1. Alat penjepit Hewan : terdapat diruang penyembelihan sebelum hewan dipingsankan sebelum disembelih 2. Alat pemingsangan : dengan menggunakan voltage dengan waktu tertentu 3. Meja pengulitan : meja yang dibuat sedemikian rupa tempat pengulitan ternak 4. Gergaji : digunakan untuk membelah karkas 5. Tangga : untuk operator pembelah karkas 6. Gerobak Jeroan : gerobak yang digunakan untuk mengangkut jerowan keruang penanganan. Selanjutnya dilakuakan pemeriksaan kesehatan BAB II PENYEMBELIHAN TERNAK UNGGAS Pemeriksaan Kesehatan :  Pemeriksaan kesehatan bertujuan untuk memastikan apakah ternak yang disembelih dalam keadaan sehat  Mencegah terjadinya penularan penyakit dari ternak kemanusia  Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara eksterior pada bagian luar Pengistirahatan Hewan  Tujuan untuk mengembalikan kondisi/kesegaran/ kebugaran hewan.  Cadangan glikogen hewan lelah/stres sangat sedikit. Jika hewan tersebut disembelih, maka kualitas daging yang dihasilkan akan buruk.  Babi yang mengalami stres, jika disembelih akan menghasilkan daging yang pucat, lembek dan basah (eksudatif) atau dikenal Pale, Soft and Exudative (PSE) Pemuasaan Hewan  Hewan yang akan disembelih sebaiknya dipuasakan tidak makan (tetapi harus tetap diberi/disediakan air minum ad libitum).  Tujuannya adalah agar sanitasi dan higiene pemotongan tetap terjaga (karena isi saluran pencernaan relatif kosong).  Jika hewan tinggal >24 jam, maka hewan harus diberi makan.

Laporan Kunjungan DI RPH Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH ABATOIR DAN TEKNIK PEMOTONGAN TERNAK RUMAH POTONG HEWAN (Observasi Lapang di PD RPH Surabaya) POLITEKNIK PERTANIAN DAN PETERNAKAN ( POLTANA ) MAPENA PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK TUBAN 2018 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, perlu ditunjang peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas. Pangan dan gizi merupakan salah satu unsur yang penting dan strategis, implikasinya adalah penyediaan, distribusi dan konsumsi pangan, dengan jumlah, keamanan dan mutu gizi yang memadai, harus benar – benar terjamin. Pangan dan gizi merupakan unsur yang sangat penting dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, karena pangan selain mempunyai arti biologis juga mempunyai arti ekonomis.Implikasinya adalah penyediaan, distribusi, dan konsumsi pangan dengan jumlah, keamanan, dan mutu gizi yang memadai harus benar-benar terjamin, sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan pola makan dan terpenuhinya kondisi hidup yang sehat. B. TUJUAN 1. Untuk mengetahui gambaran umum seperti sejarah, pengelolaan, ketenagaan dan lainnya di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). 2. Untuk mengetahui tata cara penanganan hewan sebelum dan setelah disembelih di lokasi pemotongan BAB II METODE A. Lokasi dan Waktu 1. Lokasi Observasi lapang dilaksanakan di PD RPH Surabaya. 2. Waktu Wawancara dilaksanakan pada: hari : Kamis tanggal : 31 Mei 2018 pukul : 02.00-04.00 WIB B. Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum kunjungan terdiri dari: alat tulis, koesioner dan kamera. C. Narasumber Narasumber yang kami pilih adalah Dokter Hewan bapak Yoga Pratama. D. Prosedur Kerja 1. Melakukan kunjungan di PD RPH Surabaya untuk menggali informasi terkait tata cara penanganan hewan sebelum dan setelah disembelih di lokasi pemotongan. 2. Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan sebelum memulai wawancara. BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Dari kunjungan lapang tersebut hasil yang didapat yaitu : 1. Jenis ternak yang dipotong a) Sapi b) Babi c) Kambing 2. Waktu pemotongan a) Sapi : senin sampai minggu b) Babi : senin, rabu,jumat,dan sabtu c) Kabing : senin sampai minggu 3. Titik kritis a) Saat pertama kali masuk b) Program pemerintah bina c) Ketika sapi datang sudah dalam potong 4. Proses pengolahan limbah 1. Limbah padat 2. Limbah cair a. Langsung ke TPA b. Kolaborasi dengan pengolahan pupuk c. Air : langsung mengalir ke sungai 5. Potongan komersil Kelas sejati daging : a) Has dalam b) Has luar c) Silap d) Gadik e) Limas f) Punuk g) dll 6. Diagram alir a) Ruang peristirahatan b) Ruang penyembelihan dan pengkulitan c) Ruang pelayuan d) Tempat pemotongan karkas B. PEMBAHASAN Dari hasil, dapat dibahas yaitu sebagai berikut : 1. Jenis ternak yang dipotong Jenis ternak yang dipotong yaitu sapi , kambing dan babi . untuk waktu pemotongan sendiri sapi dilakukan pada hari senin sampai minggu atau setiap hari, untuk kambing pemotongan juga dilakukan pada dari yang sama senin sampai dengan minggu, sementara untuk babi dilakukan pemotongan pada hari senin, rabu, jum’at dan sabtu itu dikarenakan lebih mahal karena ada proses pemanasan. 2. Titik kritis Didalam perusahaan terdapat titik kritis yaitu dipintu masuk untuk sapi yang baru datang jika tidak diketahui asal mula sapi dan ditemukan penyakit antraks maka sapi dilarang untuk masuk ke perusahaan dan di berhentikan dalam pengambilan sapi ditempat itu. Titik kritis yang kedua yaitu jika sapi masuk dan dalam keadaan sudah dipotong menandakan sapi mati dalam waktu sepuluh menit maka tidak terjadi penggumpalan darah kemudian tanda lain yaitu darah bercak kedepan. Dan titik kritis yang ketiga yaitu dalam program pemerintah. Larangan penyembelihan sapi betina, pengijinan penyembelihan sapi betina yaitu jika sudah pernah beranak delapan kali dan normal yaitu usia delapan tahun. 3. Potongan komersil Dalam potongan komersil sendiri terdapat Kelas sejati daging yaitu meliputi :Has dalam,Has luar, Silap, Gadik, Limas,Punuk dll. 4. Diagram alirerdapat beberapa diagram alir produksi mulai dari ruang peristirahataan saat sapi baru datang, kemudian ruang penyembelihan san penguliran baru ke ruang pelayuan setelah pada tahap pelayuan yaitu tahapan pemotongan karkas menjadi bagian-bagian tertentu baru setelah itu tahapan pengemasan. 5. Pengolahan limbah Dalam proses pengolahan limbah dibagi menjadi dua yaitu ; Limbah padat dan juga limbah cair. Utnuk limbah papdat sendiri yatiu bekerjasama dengan TPA dan juga kolaborasi dengan pabrik pengolahan pupuk, sementara untuk limbah cairnya langsung dialirkan ke sungai. BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Penanganan hewan antara lain ante mortem, penyembelihan, penuntasan darah, pengulitan dan pasca mortem. 2. Hewan yang disembelih merupakan hewan yang sehat dan bebas dari penyakit. B. SARAN Dari kesimpulan di atas terdapat beberapa saran, yaitu menjaga kebersihan tempat pemotongan hewan agar menjadi higienis. Lebih baik membeli daging langsung di tempat pemotongannya, karena daging yang dihasilkan segar, dan tidak busuk, sehingga layak untuk dikonsumsi. DAFTAR PUSTAKA Aulia_riski_novi.” Laporan Kunjungan Rumah Pemotongan Hewan (Rph)”.27 Mei 2018 http://novirizkiaulia1011.blogspot.com/2015/07/laporan-kunjungan-rumah-pemotongan.html

Minggu, 01 Juli 2018

Praktikum Bubut Ayam

Seorang pengusaha kecil dari dusun singkal desa tulung agung kec malo kab bojonegoro yang bernama NAWI beliau bekerja sebagai pemotong ayam yang akan di jual ke pasar sebelum di jual kepasar beliau meyembelih ayam dulu hingga siap di bawa ke pasar beliau meyembelih ayam pada jam 3 pagi. Beliau mengambil ayam dari peternak yang berada di desa kampak,malo,bojonegoro tepatnya sebelah timur kuburan kampak. Semalam beliau menyembelih ayam sekitar 7-9 ekor @hari di karenakan tempatnya yang masih kecil. Dan beliau belum memanfaatkan limbah ternak tersebut seperti darah bulu yang masih di buang adapun pembuangan darah yaitu dengan cara di kubur di tanah dan bulunya di buang ke bengawan solo dengan keadaan bulu di bungkus plastic dalam keadaan terbuka tujuannya agar bulu tersebut di makan oleh ikan yang ada di bengawan tersebut.beliau membuang limbahnya di karenakan beliau belum bias memanfaatkan limbah tersebut dan belum menemukan pasar unyuk penjualn limbah tersebut. Beliau memilih usaha tersebut di karenakan dulunya beliau seorang yang suka memelihara ayamayam buras/ayam Bangkok [petarung] beliau sudah lama memelihara ayam buras dan sekarang beliau mendirikan usaha rpa tradisional.beliau menjalani usaha tersebut baru setahun dan alat alatnya pun masih kurang lengkap.beliau hanya menggunakan tenaga saja di karenakan belum memiliki alat yang mumpuni.