Sabtu, 30 Juni 2018
praktikum teknik pemotongan ayam dan potongan komersial
Laporan praktikum
teknik pemotongan ayam dan potongan komersil
Bahan dan Alat
Bahan yang digunkan dalam praktikum antara lain :
· Ayam broiler
· Air bersih dan air hangat
Alat
yang digunkan dalam praktikum ini antara lain :
·
· Pisau pemotong
· Meja
· Nampan
· Talenan
· Timbangan
·
Metode Kerja
1. Tangkap ayam yang akan
dipotong dengan hati-hati
2. Setibanya di tempat
pemotongan, biarkan ayam istirahat sejenak sebelum dipotong (disembelih)
terlebih dahulu ayam ditimbang bobot berat hidupnya.
3. Potong (sembelih) ayam
dengan cara memegang kedua sayap dengan tangan kiri dan kedua kaki ayam dengan
kedua tangan kanan, dan arahkan tubuh ayam ke arah barat (menghadap kiblat)
dengan posisi kepala lebih rendah dari pada bagian badannya. Potong vena
yugularis, trachea dan oesofagus dengan pisau tajam. Diamkan beberapa saat
sampai darahnya berhenti mengalir.
4. Celupkan ayam yang
telah dipotong kedalam air panas bersuhu 30-50°C selama 45 detik (sampai bulu
sayap mudah dicabut), karena pada praktikum ini mesin pencabut bulunya
mengalami gangguan teknis, maka dilakukan pencabutan bulu secara manual dengan
tangan praktikan sendiri
5. Bulu-bulu halus yang
masih ada dibersihkan untuk selanjutnya cuci dengan air
6. Potong pangkal leher
ayam
7. Potong kaki ayam pada
bagian sendi lutut
8. Buka rongga perut
dengan cara memegang proventikulusnya dan tarik keluar seluruh alat
pencernaannya. Pisahkan hati, jantung, danlimfanya kemudian keluarkan isi
gizardnya dan cuci hingga bersih
Potong karkas menjadi
4 bagian (2 bagian dada, 2 bagian paha), kemudian cuci bersih dan tiriskan
Timbang karkas
tersebut kemudian catat data-data yang ada
HASIL
Pemeriksaan ante mortem
|
|||
Keadaan umum
|
Sehat
|
||
Syarat
untuk praktikum
|
|||
Lubang alami
|
Sehat/Normal
|
||
Kulit
|
Kirut
|
||
BB
|
600
gram
|
Suhu
|
42,0
ͦ C
|
Kesimpulan
|
Dengan
ayam sehat dengan berat badan berkisar 600 gram maka di peroleh tubuh dengan
suhu empat puluh dua derajad celcius.
|
||
Pemeriksaan post mortem
|
|||
Description
|
Weight
A
|
||
Dramstik
|
110
gram
|
||
Wing
|
40
gram
|
||
Thigh
|
90
gram
|
||
Ceker
|
50
gram
|
||
Kepala
dan leher
|
100
gram
|
||
Processing pemotongan
|
Halves
|
||
Potongan
separuh
|
No
|
Uraian
|
Ayam Jantan
|
Berat (gram)
|
||
1
|
Berat
Hidup
|
600 gram
|
2
|
Berat
Setelah di Potong
|
550 gram
|
3
|
Berat
Setelah dibului
|
500 gram
|
4
|
jeroan
|
110 gram
|
PEMBAHASAN
Pada pemotongan ayam harusnya 3 saluran yang
kepotong tapi dalam praktik kami melakukan kesalahan yaitu salah satu 3 saluran
ada yang belum terpotong. Jadi ayam tersebut mati dalam keadaan tidak toyib.
Saat pada pengeluaran jeroan darah pun masih banyak darah yang menempel. Ini
akibat dari salah satu 3 saluran yang tidak terpotong. Sebelum dilakukan
pemotongan menimbang ayam hidup dengan bobot badan 600. setelah ayam di
potong dilakukan proses penimbangan lagi dengan perolehan berat badan yaitu 550
gram, berarti berat darah yaitu 50 gram baru lah ayam dicelupkan pada air panas
agar saat pencabutan bulu bisa lebih mudah.jika tahapan pencabutan bulu selesai
ayam di timbang kembali dengan perolehan berat badan yaitu berkisar 500 gram.
tahapan selanjutnya
yaitu proses pengeluaran jeroan, jeroan yang setelah diambil dilakukan
penimbangan dengan berat seluruh jeroan berkisar 100 gram. baru tahapan
pemotongan bagian-bagian ayam yaitu : drumstik dengan berat berkisar 110 gram,
kepala beserta leher dengan berat berkisar 100 gram, thith dengan berat
berkisae 90 gram, ceker dengan berat berkisar 50 gram, dan wing dengan berat
berkisar 40 gram.
KESIMPULAN
dari hasil pembahasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemotongan ayam yang halal dan toyib 3 saluran ayam harus ke potong
1. Pemotongan ayam yang halal dan toyib 3 saluran ayam harus ke potong
2. berat
karkas sebelum dan setelah di potong mengalami penurunan, yang awal nya 600
gram menjadi 550 gram
3. berat karkas setelah dipotong sebelum pengulitan dan setelah
pengulitan juga mengalami penyusutan, yang awalnya 550 gram menjadi 500 gram